Senin, 29 Agustus 2016

SOS 2 :AKU PASTI KEMBALI (cerpen dari lagu "Aku pasti Kembali" Ratu)


Aku pasti kembali
Pagi ini matahari menyinarkan sinarnya, namun mendung membuat sinar matahari terlihat redup. Pagi ini tasya pergi ke kampus, sebelum ia berangkat ke kampus, teleponnya berdering, setelah melihat layar ternyata itu adalah telepon dari ryan, kekasih  tasya. Melihat kata ryan, membuat ia teringat akan sesuatu yang pasti akan terjadi besok. Yaitu ryan akan meninggalkan tasya selama 3.5 tahun untuk menempuh pendidikan di salah satu universitas di London. Jauh dan memang sangat lama bagi mereka, mereka harus menjalani LDR selama 3.5 tahun. Pertanyaan yang selalu ada di benak tasya adalah, apakah mungkin kita bisa menjalani LDR selama itu? Apakah ryan benar-benar jodohku? Karena memang 3.5 tahun setia menanti  kekasih pulang bukanlah waktu yang sebentar.
Ia pun mengangkat telepon, dan berkata,
“hallo” sapa tasya dalam telepon.
“iya, kamu belum berangkat ke kampuskan? Aku anter ya mumpung aku lagi ada di jalan deket rumah kamu? Nanti biar enak aku jemput juga deh.”
“okay, aku tunggu ya.” Ucap tasya mengakhiri pembicaraan.
Belum genap 5 menit, mobil ryan sudah terpatung di depan rumah tasya, mereka pun berdua berangkat..
Selama di mobil  mereka saling diam, ingin bicara tapi rasa takut kehilangan ini tak mampu membuat bibir tasya terbuka, melihat matanya saja, hati tasya sudah sangat terluka, tak bisa membayangkan besok.
---Sesampainya dikampus.
“selamat belajar sayang dan… ya, nanti aku jemput.” Ujar ryan.
Tak lagi menjawab tasya hanya tersenyum melihat wajah ryan, dengan sangat tulus. Seraya saja tatapan itu tak ingin lepas.
Setelah selesai kuliah kira-kira jam setengah satu siang, tasya sudah menunggu di gerbang depan kampusnya, ternyata ryan belum datang, mungkin sebentar lagi. Tasya menunggu ryan seraya bercengkrama dengan teman-temannya, 1 jam berlalu teman-temannya pun telah pulang. tinggal ia sendiri.  suasana ini, suasana menunggu yang tidak enak, menanti seseorang yang tak kunjung datang, resah-gelisah. Ini saja hanya 1 jam dan besok aku akan menunggu selama 3.5 tahun. Apa aku akan sanggup tuhan? `teriak tasya dalam hati`
Tiba-tiba tercetus dalam benak dan pikirannya, untuk bersumpah, bila ryan tak juga datang dan tak menjemputnya hari itu, itu pertanda bila ryan bukan jodoh tasya, dan bagaimanapun ia harus melepaskannya. Dan apabila yang terjadi adalah ryan tetap dan benar menjempunya meskipun terlambat dan sangat lama, itu pertanda bahwa ryan memang jodoh tasya dan bagaimanapun tasya harus memepertahankannya, setia selama 3.5 tahun.
Menunggu, menunggu, dan menunggu. Ryan tak kunjung datang perasaan tasya sungguh gelisah, ingin sekali ryan memang benar jodohnya, namun rasanya banyak sekali halangan dan hatinya seolah berperang, berperang akan dua hal yang sulit itu.  Semakin lama, matahari mulai condong k ebarat, mata tasya semakin berat menatap jalan, menanti kedatangan ryan. Mata itu merah ditambah kecemasan hati. Ia tidak kuat, tidak betah seperti ini terus harus menunggu, 'apa aku harus pergi dan meninggalkan ryan?', ia pun berdiri, masih berdiri, hatinya masih berperang seolah terpecah menjadi 2 dan berperang dengan argument yang sama-sama kuat dan sulit untuk tasya putuskan.
Suara klakson mobil, tiba-tiba terdengar dan tasya langsung menengok, ryan telah menjemputnya.
Ryan adalah jodohnya? 'Haruskah aku bahagia?'
Itulah pertanyaan yang terlontar dri batin tasya saat mulai menaiki mobil dan akhirya mobil bergerak dan pulang.
“maaf sayang, tadi macet banget sumpah.”
“gak papa.” Jawabnya tanpa menatap ke arah  ryan.
“oh ya, kamu udah makan belum, udah jam setengah 4, kayaknya kita mampir makan dulu nggak papa kan?”Tanya ryan.
“nggak papa.”
“tuh kan nggak papa lagi, kamu kenapa sih?”Tanya ryan seolah diacuhkan oleh tasya yang selalu menjawab singkat.
“ihhh, gimana sih, kan kamu Tanya “gak papa kan?” ya aku jawab gak papa. Ihh bikin tambah sebel.”
“kamu sebel sama aku?”
“nggak. Ya udah kita turun aja yuk, lagian kan udah sampai.”
Mereka pun makan di salah satu restoran seafood, pembicaraan mereka masih seputar macet, macet yang diceritakan ryan menjadi topik dikala mereka makan. Ryan sama sekali tak mengatakan dan membicarakan keberangkatnnya esok hari, seolah esok tidak ada apa-apa. sampai setelah selesai makan, ryan mengajak tasya untuk nonton. Sepertinya mereka akan menghabiskan hari ini bersama. tanpa basa-basi, tasyapun menyutujui ajakan kekasihnya.
Di dalam bioskop mereka menonton film “perfect love”, sebuah film bergenre romance yang menceritakan perjuangan sepasang kekasih dalam menuju pelaminan, masalah selalu ada namun` perfect love’ menjadi "kekuatan besar yang mampu mengalahkan seluruh masalah yang ada.
Tatapan, rangkulan, genggaman tangan ini, akan ku temui dan akan ku rasakan 3.5 tahun lagi, bagaimana kalau ditengah perjalanan aku merindukan semua ini, apa aku meminta kepada lelaki lain, apa aku harus tetap setia menunggu rangkulan ini. Mungkin harus ku puaskan tuk hari ini. Semakin ku puas dengan ini, aku semakin sulit melepaskan semua ini." (benak hati tasya).
-----Selesai nonton..
“seru ya tadi filmnya, semoga cinta kita juga bakal kayak mereka, cinta yang sempurna.” Ucap tasya membahas film tadi.
“aamiin.” Ucap keduanya.
Waktu sudah menunjukan pukul tujuh, akhirnya tasya mulai sedikit ceria. Dan ia berani untuk memulai menanyakan keberangkatannya besok.
“gimana buat besok, kamu udah packing?”
“udah sih, tapi kan disana lagi musim dingin, aku belum punya banyak baju tebal. Jadi kayaknya malam ini aku mau beli, kamu mau ikut nggak?”
“okay, boleh. Gimana kalau kita habisin malam ini berdua, kan ini emang malam…”
Belum selesai, ryan sudah meneruskan ucapannya.
“malam terindah. Nggak akan ada malam terakhir untuk kita. Nggak ada malam terakhir sebelum 3.5 tahun lagi. Malam-malam yang akan datang kita akan slalu bersama, bersama dalam buaian langit dan bulan yang sama yang akan menyatukan kita.” Ucapnya sangat halus, membuat tasya sedikit tenang namun hatinya tetap saja sedikit masih gelisah.
Merekapun datang kesebuah toko baju tebal untuk membeli beberapa baju. Di saat mereka memilih, mereka tiba-tiba tertuju pada sebuah pajangan baju sweater couple. Mereka pun membelinya.
“kamu boleh pakai ini kalau kamu kedinginan, bayangin aja sweeter ini adalah pelukan dari aku.”
“iyaaa.” Jawab ryan seraya menatap tulus wajah tasya.
Setelah itu, langit semakin saja gelap. Oleh karena itu, ryan dan tasya akan mengakhiri pertemuannya malam ini, dan mengantar  tasya ke rumahnya. Namun, di tengah perjalanan ryan mobil berhenti di tengah jalan. Bukan berhenti, lebih tepatnya diberhentikan oleh ryan.
“kok berhenti? Kenapa mogok?”Tanya tasya.
“bukan, turun yuk.” Jawab ryan seraya menarik tangan tasya keluar mobil.
“untuk?”Tanya tasya lagi.
“lihat deh di atas, sayang banget kalau kita nggak liat malam yang penuh bintang ini.”
“iya… indah banget ya.”ujar tasya sambil tersenyum melihat ke arah langit.”
“tapi kalah terang sama wajah kamu…”celetuk ryan.
“yeeee… udah deh.”
Berhubung mobil yang di bawa ryan adalah mobil jeep, dengan bak belakang yang terbuka, mereka berbaring di sana, menatap arah langit.
“kalau lihat bintang kayak gini, pernah gak sih kamu di suruh ngitung bintang?”Tanya  tasya.
“pernah sih, sama papa dulu.” Jawab ryan.
“berhasil?”tanyanya lagi.
“nggak sih, emang nggak ada kali yang bisa ngitung.”ujar ryan.
“ada tau. Ada orang yang bisa ngitung bintang.” Ujar tasya.
“siapa?” Tanya ryan.
“hmmm…  aku. Jumlahnya Cuma 1. Karena bintangku kan cuma kamu.”jawab tasya sambil tertawa.
“wow. Ternyata kamu bisa gombal juga ya.”
“sya, kamu tahu nggak kenapa bintang nggak datang di setiap malam?”
“nggak tahu. Soalnya pelajaran tentang tata surya ku jelek sih. Emang kenapa?”
“bintang itu nggak datang setiap malam, karena biar orang pada merindukan bintang, biar mereka nggak bosan sama bintang, dan supaya mereka tahu rasanya kehilangan sesuatu yang membuat malam mereka indah dan bercahaya.”
“tapi, setelah bintang  pergi, bintang bakalan datang lagikan buat bikin orang  yang rinduin dia, bertemu dia lagi?”
“itu tuhan yang ngatur sya. tuhan pun yang ngatur bintang untuk hadir di malam ini untuk nemenin kita.”
“tapi kamu akan balik lagi kan, setelah pergi?”
“itupun tuhan yang ngatur.”
“tapi aku nggak mau kehilangan kamuuu”
“sama aku juga. I love you”
“I love you too” seketika satu bintang yang dari tadi di tatap tasya jatuh. Dia berdoa dalam hatinya, agar ryan bakal kembali lagi, 3.5 tahu yang akan datang, seperti bintang yang jatuh tadi semoga dia akan kembali menghiasi langi  ..
“eh tadi di mobil ada gitar nggak” Tanya ryan.
“ada deh kayaknya. Kamu mau nyanyi?” Tanya balik tasya
“yoi.”sambut ryan.
“emang kamu bisa nyanyi?”Tanya tasya kembali.
“semua orang emang bisa nyanyi kali. Tapi suaranya ja yang bedain. Kamu amblin dong…” pintanya.
“okay.”
Sambil bersandar di bak belakang mobil ryan dan menatap langit. Ryan mulai mememtik gitarnya, ia menyanyikan suatu lagu yang ia ciptakan sendiri khusus buat kekasihnya.
Lagu: waktu t’lah tiba
Aku kan meninggalkan
Tinggalkan kamu tuk sementara
Kau dekap aku
Kau bilang jangan pergi
Tapi ku hanya dapat berkata
Aku hanya pergi tuk sementara
Bukan tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pastikan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali….
kau peluk aku
kau ciumi pipiku
kau bilang jangan daku pergi
bujuk rayumu buat hatiku sedih
tapi ku hanya dapat berkata
aku hanya pergi tuk semntara
bukan tuk meninggalkanmu selamanya
aku pastikan kembali pada dirimu tapi
kau jangan nakal
pabila nanti
kau rindukanku
ku didekatmu
tak perlu kau risaukan
aku pasti..... akan kembali….

                Bersamaan dengan lagu itu pula yang menghibur hati tasya, menghibur  tasya saat melepas ryan untuk menuntut ilmu di UK. Melepas dekapan terakhirnya sebelum berpisah dengan ryan. Dekapan itu terlepas dengan senyum sangat tulus dari bibir ryan, meskipun hati ryan juga begitu sakit harus berpisah selama 3.5 tahun, senyum yang kan dia temui 3.5 tahun lagi,yang membuat tasya tak mampu lagi menahan air matanya. Pesawat pun meninggalkan tanah, dengan bekas tanah yang terukir nama dua insan yang mulai terpisah oleh jarak, menjadi saksi bisu hubungan jarak jauh mereka. Dan tanah goresan yang akan kembali rata setelah  tiga setengah tahun lagi, setelah tergores roda pesawat yang akan kembali membawa ryan 3.5 tahun lagi. Dan di  kala tasya menjemput ryan dengan perasaan yang gembira. Dan akan segera meresmikan hubungan mereka.
-----END------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar